Wednesday 9 March 2016

Curug Gogog dan Leuwi Cilangla Karangnunggal

Curug Gogog dan Leuwi Cilangla
27 Desember 2015

Masih dalam edisi eksplore Karangnunggal, saya keinget bahwa ada salah satu teman saya yang ngasih rekomen sebuah tempat (masih tempat yang mengandung air) yang berada di Karangnunggal tempat teman saya tersebut tinggal. Saya langsung menghubungi teman saya tersebut untuk bisa mengantar saya ke tempat yang dia rekomendasikan. Kebetulan pada saat itu saya sedang berada di Karangnunggal sama teman Jelajah Tasik, setelah teman mengkonfirmasi untuk bisa mengantar maka kita langsung janjian di pom bensin Karangnunggal yang memang satu-satunya pom bensin di daerah tersebut.

Tempat curug yang akan saya kunjungi namanya adalah Curug Gogog dan Leuwi Cilangla saya gak ngerti kenapa dinamakan gogog, tempatnya berada di kampung Kiaralawang desa Sarimukti kecamatan Karangnunggal. Tak lama menunggu akhirnya teman saya datang dan sebelum ngelanjutin perjalanan temen nyaranin buat beli dulu air minum yang banyak, setelah itu kita lanjut jalan dengan patokan awal akses masuk jalan dari pangkalan ojeg daerah Sindangreret yang lokasinya dari jalan raya Karangnunggal adalah sebelum pom bensin, kemudian belok kiri melalui jalanan hotmiks sekitar 7 km sampai melewati desa Cikupa, desa Ciawi dan sampai akhir belok kanan menuju desa Sarimukti. Jalanannya sedikit membingungkan karena saya baru pertama kali ke daerah ini jika mau kesini di sarankan banyak bertanya sama warga. Oia jalanan ini merupakan penghubung juga menuju daerah Sindangkerta ya daerah pantai selatan Tasikmalaya.

Setelah memakan waktu sampai sekitar 30 menit perjalanan kita akan menemukan tikungan dimana sebelah kiri ada jalan kecil yang sudah di tembok, darisana kita belok kiri ke jalan tembok tersebut sampai sekitar 3 km. jalanannya sangat labil sekali setelah jalanan tembok kemudian akan di sambung dengan jalan tanah liat sepanjang 2 km yang licin karena habis turun hujan kemarinnya. Selain menemukan banyak kubangan air dan lumpur, juga menemukan jalanan yang bergelombang bekas dilalui kendaraan truk dan motor-motor trail dan win yang di pakai sebagai ojeg palang untuk mengangkut kayu. Sepanjang perjalanan kita akan banyak menemukan banyak persimpangan jalan nah patokannya kita harus ambil jalan utama yang aga lebar atau kalau kebingungan kita bisa bertanya sama warga itupun jika ada warga yang ada karna di lokasi ini sudah masuk daerah hutan kayu dan jarang sekali ada warga kalaupun ada hanya satu dua saja yang sedang bekerja di ladang.

Setelah melewati beberapa menit perjalanan dan sebelum sampai di tempat kita memarkirkan motor kita di suguhi pemandangan yang sangat indah yakni pemandangan lembah dimana di lokasi ini kita bisa melihat juga lautan dari kejauhan, padang ilalang, juga bukit-bukit kecil yang unik memanjakan mata, setelah mendapat penjelasan dari teman baru saya tahu bahwa tempat ini namanya adalah Sapana Bongas. Setelah mengabadikan beberapa foto, kita lanjut perjalanan ke arah bawah sekitar 200 meter ke tempat kita memarkirkan motor. Setelah itu perjalanan kita di lanjut dengan trekking sampai 20 menit dengan medan turunan yang sangat tajam yang tak jauh beda dengan trekking ke gunung saya gak bisa mebayangkan jika nanti pulang dari curugnya. Dari kejauhan sudah terlihat sungai nya yang berwarna kehijauan yang membuat semakin penasaran untuk segera ingin mencapai tempat tersebut. dengan semangatnya kita sampai di tempat curug Gogog dan leuwi Cilangla.

Tempat ini merupakan aliran sungai yang mengalir dari daerah Pamijahan jika kita dari Jalan raya Karangnunggal setelah pom bensin maka akan menemukan sungai di bawah jembatan, nah aliran sungai tersebut yang mengalir ke curug gogog ini. Sungai yang bermuara ke pantai Cikawung Gading daerah Cipatujah ini ukurannya sangat lebar dan termasuk sungai besar jadi jika mau kesini di harapkan tidak pada saat musim hujan karena tak dapat di bayangkan debit airnya akan sangat deras. Tempat ini memiliki jatuhan air (curug) setinggi 1 meteran yang belakangan saya tahu bahwa ini yang dinamakan curug Gogog nya menurut penjelasan teman saya. Tempat yang hanya bisa dinikmati ketika musim kemarau ataupun ketika debit airnya kecil ini memiliki sebuah Leuwi atau bagian sungai yang membentuk kolam yang dalam yang nama leuwinya adalah Cilangla, sepanjang sungai ini terhampar banyak batuan karang yang lumayan luas. Tak membuang waktu lama kita mulai beraksi mengeluarkan alat persenjataan kita untuk bernarsis ria.





Penampakan Curug Gogog

Orang bilang bukan ke curug kalau kita gak berenang, ya dan setelah puas jeprat jepret sampai jebol memori  kita melanjutkan dengan ritual. Oia kalau mau berenang di sini di harap berhati-hati, karena selain arusnya yang lumayan, sungai ini juga memiliki ukuran kedalaman yang lumayan. Rasa segar sekali ketika kita main air yang bening dan kehijauan ini ditambah pula pemandangan lembah yang hijau menghiasi bagian timur dari tempat ini.

Setelah puas berenang kita lanjut untuk pulang dengan trekking yang sangat menantang yang membuat lutut leklok hehe.. baru saya ngeuh ternyata mengapa teman saya nyuruh beli air yang banyak ya disinilah jawabannya kita harus menyusuri trekking yang menanjak macam medan ke gunung. Ada sebuah jawaban lagi mengapa nama ini di sebut curug Gogog, diperkirakan karena trekking pulangnya yang sangat edan yang membuat orang yang gak menjaga ucapan selalu bilang kata-kata kasar macam Anjing dll.. karena saking edannya trek tersebut. dinamakan curug Gogog ini merupakan bahasa halus dari kata Anjing kata teman saya haha.. gak tahu apakah namnya ini beneran atau kah hanya penamaan dari teman saya ini.



Sapana Bongas






Leuwi Cilangla






2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum Gunawan, adakah kontak yang bisa saya hubungi?

    ReplyDelete